Jika Anda telah menjelajahi
Madinah Marrakech dan menikmati keindahan suasana malam souk Jemaa El Fnaa yang
dipenuhi oleh para penjual, pemain music, pendongeng dan asap rempah-rempah
kini saatnya menjelajahi kejaiban lain yang tempatnya tidak jauh dari kota
Marrakech.
Dibukit pegunungan atlas yanag
tertutup salju terdapat sebuah tempat yang indah yaitu “Ourika Valley”
(lembah ourika). Dikawasan ini terdapat sungai yang airnya sangat bersih dan
menyejukkan, sepenjang sungai yang dangkal ini dijadikan oleh warga setempat
sebagai tempat istirahat dan menikmati makanan khas Maroko. Semua restorant
dikawasan ini tempatnya berada disamping sungai, bahkan ada juga yang mendesain
tempat makannya seperti kursi dan meja makan ditaruh diatas sungai.
Pepohannya yang hijau dan rindang
menambah suasana semakin sejuk dan romantic, kami rekomendasikan sebaiknya Anda
ketempat ini jangan sendirian hehe. Minimal kalau tidak bawa pacar bawa teman
biar bisa diajak ngobrol. Lebih cocoknya bagi yang sudah punya
pasangan/berkeluarga. Hampir semua
restorant menjajakan menu makanan yang sama, yaitu Tagine, Couscous dan kifdah.
Disinalah anda bisa menikmati makanan khas Maroko dengan pemandangan yang
sangat menakjubkan. Menarik bukan !!
Jika bertepatan dengan musim dingin
anda akan melihat pemandangan pegunungan atlas yang diselimuti oleh salju. Pegununan
ini menghubungkan antara Maroko, Aljazair dan Tunisia. Jangan heran jika
dinegara bagian ujung Afrika Utara ini ternyata memilki tanah yang subur dan
pepohonan yang rindang. Anda bisa melihat sendiri  jika berkunjung ke tempat ini. Jika anda tertarik dengan karpet khas Maroko, anda bisa menemukan para penjual karpet di pinggir-pinggir jalan dengan kualitas yang bagus dan tentunya harga yang terjangkau. Ada juga yang menjual kosmetik yang terbuat dari argan oil dan zaitun.

Perjalanan zuwainatour.com kali ini bersama
Mas Oyi Kresnamukti beserta istrinya Mb Utami Pangestuti dengan menggunakan mobil vun mercedes. Anda bisa mengintip
foto perjalanan mereka menyusuri bukit pegunungan atlas. Klick aja link FB dibawah ini: 

Harira adalah sup tradisional dari Maroko yang biasa dikonsumsi untuk berbuka puasa. Meski populer dimasak saat Ramadan untuk berbuka, tak jarang harira dikonsumsi di hari biasa. Berkunjung ke Maroko wajib menyicipi aroma khas Sup Hariroh.
Bahan yang digunakan dalam harira biasanya berbeda-beda tergantung dari masing-masing wilayah. Namun, jika Anda tertarik untuk membuatnya, Anda bisa menggunakan beberapa bahan di bawah ini, seperti dilansir oleh Food.com (03/07).
– 1/2 kg daging domba, potong dadu
– 1 sendok teh kunyit
– 1 1/2 sendok teh lada hitam
– 1 sendok teh bubuk kayu manis
– 1/4 sendok teh bubuk cabe
– 1/4 sendok teh cabe rawit
– 2 sendok makan margarin
– 3/4 cangkir seledri cincang
– 1 buah bawang putih, cincang
– 1 buah bawang merah, cincang
– 1/2 cangkir ketumbar segar, cincang
– 29 ons tomat, potong dadu
– 7 gelas air
– 3/4 cangkir lentil hijau
– 15 ons kacang garbanzo (biasanya dalam kemasan kaleng), tiriskan
– 4 ons bihun (atau bisa diganti dengan mie biasa)
– 2 butir telur, kocok
– 1 buah lemon, dijus terlebih dahulu
– jus tomat (tambahan)
– telur (tambahan)
Cara membuatnya:
1. Campur daging domba, kunyit, lada hitam, kayu manis, jahe, cabe merah, mentega, seledri, bawang, dan daun ketumbar dalam panci sup yang besar. Panaskan dengan api kecil. Aduk selama lima menit. Tuangkan tomat yang sudah dijus ke dalam campuran tersebut, kemudian biarkan mendidih selama 15 menit.
2. Tuangkan jus tomat, air tujuh cangkir, dan lentil ke dalam panci. Biarkan hingga mendidih, lalu kecilkan api. Biarkan sup kembali mendidih, lalu tutup selama dua jam.
3. Sekitar 10 menit sebelum disajikan, ubah api menjadi sedang atau tinggi, kemudian masukkan bihun dan kacang garbanzo. masak selama 10 menit (atau sampai bihun matang). Tambahkan jus lemon dan telur. Lalu masak lagi selama satu menit.
4. Sup harira pun siap dihidangkan!
Anda bisa menambahkan bumbu seperti garam, merica, atau daun mint dan kayu manis untuk menambah cita rasa sup harira, sesuai selera Anda. Resep ini bisa dihidangkan untuk enam porsi dan memakan waktu sekitar 2 jam 45 menit.
Biasanya harira disajikan dengan roti buatan rumah dan madu. Namun di Algeria, sup ini juga disajikan dengan potongan lemon. Anda juga bisa memakannya dengan nasi. sumber: http:www.merdeka.com
Di Maroko terdapat banyak jenis roti yang terkenal dengan kelezatannya. Roti kering yang disebut khoubz/khubz (ejaan Maroko) adalah makanan pokok Maroko berupa roti yang dipanggang dalam oven berbahan bakar kayu. Roti lain yang terkenal adalah beghrir (roti spons, sedikit seperti crumpets), harsha (roti mentega yang terbuat dari pasta tepung semolina halus) dan rghaif (roti berbentuk datar dan berlapis-lapis). Topping roti yang banyak digunakan di Maroko adalah madu atau keju kambing. 
Jadi jangan kaget ketika berwisata ke Maroko kita (WNI) kesulitan menemukan nasi. Hampir seluruh restorant di Maroko selalu menyajikan roti disetiap menu makanannya. Namun tak perlu khawatir, Zuwaina Tour & Travel juga menyediakan paket menu makanan khas Indonesia. Anda bisa menikmatinya dikota manapun Anda berada. 
Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kotak layanan kami : Email: zuwainatour@gmail,com – WA: +212630325257 (Kusnadi El Ghezwa). Bienvenu au Maroc :).

TAGINE
Maroko adalah negeri eksotis yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Hingga saat ini masih terjaga dan
terawat dengan baik oleh pemerintah Maroko. Maroko memiliki geografis yang
sangat strategis, di mana Maroko dalam sejarahnya, menjadi pintu utama bagi
masuknya Islam ke benua Eropa, khususnya Spanyol, yang pada gilirannya kita
kenal dengan sejarah Andalusia. Maroko menawarkan travelers situs menarik,
masakan otentik, dan mengubah pemandangan yang sempurna untuk travelers yang
mau menjelajahi dan belajar tentang tujuan baru. 
Jalan-jalan ke tempat baru tak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kuliner lokalnya. Apalagi berwisata ke Maroko yang kaya dengan peninggalan bangunan bersejarah dan makanan khas yang otentik.
Ini dia yang tidak boleh dilewatkan kalo ke Maroko. Tagine mirip semur, bisa daging bisa juga sayuran saja. Yang unik dari tagine adalah cara memasaknya yang menggunakan keramik yang terbuat dari tanah liat yang terdiri atas 2 bagian, piring dan tutup kerucutnya. Bahan makanan diletakkan di atas piring kemudian ditutup sehingga saat proses memasak uap air tertampung dan turun lagi ke makanan. Hasil dari proses memasak ini adalah semua bahan makanan menjadi sangat empuk. Berbagai variasi Tagine: Tagine Chicken, Tagine Lamb, Tagine Vegetable, Tagine Kefta (daging cincang).
Yukk berburu kuliner khas Maroko bersama Zuwaina Tour & Travel. 

smile emotikon

Menyeruput nikmat dan harumnya secangkir Attai (teh) panas khas Maroko adalah suatu keharusan yang tidak boleh dilewatkan ketika Anda berkunjung negeri senja (Mahgriby). Apalagi di musim dingin, attai menjadi teman sejati warga Maroko dan para pelajar Indonesia sebagai penghangat tubuh atau sekadar penghilang rasa dingin yang menyelimuti.

Teh Maroko atau yang biasa disebut oleh orang Maroko attai adalah racikan teh khas penduduk Maroko yang dicampur dengan daun Na’na (daun rasa menthol) sehingga menimbulkan cita rasa tersendiri.

Tentunya sangat spesial rasanya karena Anda tidak akan menemukan attai senikmat attai Maroko di belahan dunia manapun, he-he-he… Hal menarik saat menikmati attai di Maroko adalah dengan bersantai dan bercanda ria dengan teman-teman dan kerabat. Menikmati attai di Maroko adalah pengalaman yang unik dan langka.

Minum attai merupakan tradisi dan kebiasaan sehari-hari yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam kehidupan masyarakat Maroko. Oleh karena itu, di Maroko banyak terdapat café (makha) yang menyediakan berbagai macam minuman khas Maroko khususnya attai.

Walaupun Negara Maroko bukanlah negara penghasil teh serta tidak memiliki kebun teh namun, Maroko merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah pengonsumsi teh, hebat bukan?
Teknik membuat secangkir attai di café (makha) adalah dengan merebus air dahulu sampai mendidih, kemudian masukkan tehnya dengan terlebih dahulu mengecilkan apinya sambil sesekali diaduk baru disajikan.

Ada juga dengan memisahkan daun na’na (daun rasa menthol) ke dalam gelas baru airnya dituangkan dengan dicampur gula secukupnya sesuai dengan selera.

Cara penyajian attai di Maroko sangat berbeda sekali dengan negara-negara lain seperti Indonesia. Di sini, attai yang sudah ada di dalam ceret tidak langsung dituangkan ke dalam gelas kecuali setelah dicampur dengan daun na’na sehingga memiliki rasa serta aroma yang berbeda.

Yang lebih unik lagi adalah ketika attai yang ada di ceret siap dituangkan ke dalam gelas. Dengan gaya khasnya pelayan café mengangkat ceret tersebut setinggi mungkin sambil menuangkan ke dalam gelas. Kemudian air yang ada di dalam gelas tersebut dimasukkan lagi ke dalam ceret terus dituangkan kembali sampai tiga kali. Seru yahh!

Jika Anda berada di Maroko dan ingin mencobanya maka tidak usah bingung mencarinya karena hampir di sepanjang jalan atau gang banyak sekali café-café yang bertebaran dengan menyediakan beraneka macam minuman khas Maroko khususnya attai.

Kalau saat ini banyak orang menyebut Aceh sebagai Negeri Seribu Warung Kopi karena kebiasaan minum kopi di Banda Aceh dan sekitarnya sudah mengakar di kalangan masyarakat sejak masa Kesultanan Aceh, maka di Maroko pun bisa disebut sebagai Negeri Seribu Warung Attai disamping terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Benteng.

Fasilitas yang ada di cafe tak lebih dari meja dan kursi, televisi satelit, dan akses internet, yang jelas rugi banget kalau sudah berada di Maroko tapi tidak mencobanya.

http://travel.kompas.com/…/Menikmati.Aroma.Attai.Khas.Maroko