Chefchaouen
Chefchaouen, sebuah kota kecil yang berpenduduk kurang dari 100 ribu jiwa ini terletak di timur laut Maroko atau sekitar 250 km sebelah timur laut ibu kota Rabat, Maroko. Kota yang berada di selah-selah Pegunungan Rif ini termasuk salah satu kota wisata favorit bagi para pelancong.
Penduduknya yang fanatik dengan warna biru menjadikan kota ini terkenal dengan sebutan kota biru. Bagi penggemar arsitektur, jangan lewatkan keindahan bangunan berwarna biru yang terinspirasi dari budaya Yahudi dan tata ruang yang indah dengan latar dramatis pegunungan Rifnya. Hal ini bisa dilihat dari warna arsistek bangunan rumahnya baik luar maupun dalam serta ruas jalan di kota ini tak lepas dari warna biru.
Kota menawan di Maroko yang terletak di Pegunungan Rif ini awalnya dibangun sebagai benteng di abad ke-15. Dengan nyaman dan tenang para wisatawan bisa menikmati keindahan alam kota ini dari atas pegunungan, nuasa biru muda dan putih yang muncul dari warna khas perumahan kota ini membuat Chefchaouen terlihat sangat cantik dan menakjubkan.

Udaranya yang segar dengan diiringi suara gemercik air yang mengalir dari sungai dan bebatuan yang menghiasi bibir sungai menambah kesempurnaan alam di Afrika Utara ini. Belum lagi dengan keramahan para penduduknya yang senantiasa suka membantu menjadikan para wisatawan lebih nyaman dan ingin tinggal lebih lama lagi.

Bukan hanya terkenal dengan kota biru dan cantik saja, kota ini juga bisa dibilang ajaib. Dengan menggunakan Grand Taxi (taksi besar) dari tempat pariwisata Chefchaouen, wisatawan bisa berkeliling menuju perkebunan ganja yang sangat luas. Entah bagaima ceritanya tanaman ini bisa dilegalkan yang jelas sampai sekarang masih ada dan terawat.
Bagi para pelancong tidak ada larangan untuk mengambil foto dengan latar belakang tanaman ganja tersebut sepuasnya.
Selain menikmati udara dan keindahannya, Anda juga ditantang untuk melakukan pendakian ke puncak pegunungan Rif. Kota ini menjadi titik awal pendakian yang pas. Untuk menjaga keamanan para pendaki maka terlebih dahulu meminta izin ke pemerintahan kota setempat sebelum melakukan perjalanan ini.
Kota yang memiliki jalan berbentuk gang-gang ini, di setiap sudutnya memberikan kesan tersendiri dan memilki panorama yang sangat cantik sekali. Pancaran warna biru langit yang muncul dari dinding-dinding perumahan juga ikut menemani perjalanan tatkala menyusuri lorong-lorong kota ini.
Sember: Kompas

Tetouan adalah kota yang didirikan oleh bangsa Berber pada abad ke 3 sebelum Masehi. Imperium Romawi menghancurkan kota tersebut dan mendirikan kota baru pada abad 1 M. pada dinasti Marini, Raja Abu Tsabit, membangun kembali kota tersebut sebagai markas militer. Selanjutnya, Tetouan menjadi ibu kota proktetorat Spanyol pada tahun 1913-1956. Hingga saat bahasa Spanyol menjadi bahsa komunikasi penting bagi penduduk Tetouan.

Saat ini, seperti kebanyakan kota-kota pinggir laut Maroko pada umumnya, Tetouan mempercantik diri dengan eksplorasi pantainya. Tidak ketinggalan, pasar tradisional dan benteng-benteng kokoh yang hampir selalu ada di tiap-tiap kota di Maroko. selain sejarah dan apa yang tersebut di atas serta Pasar Fenedaknya, tidak ada hal menarik lain dari Tetouan selain posisinya yang berdekatan dengan dua kota Spanyol Chueta dan Melila. Dua kotai ini, ada di terotorial Maroko namun di bawah pemerintahan Spanyol.